Beranda Metropolis Pasca Kebakaran, Pedagang Pasar Pejuang Bangun Lapak Darurat

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sehari setelah kebakaran hebat yang melanda Pasar Pejuang Pratama Kecamatan Medansatria Kota Bekasi, para pedagang mulai kembali ke lokasi.
Bukan untuk berdagang seperti biasa, melainkan untuk menyelamatkan sisa-sisa barang dagangan dan membangun lapak darurat di tengah puing-puing pasar yang sudah rata dengan tanah.
Kebakaran yang terjadi pada Sabtu malam (23/8), telah menghanguskan sekitar 120 kios dan menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Kini, setelah api padam dan abu mendingin, yang tersisa hanyalah kerangka besi hangus, arang kayu, dan tumpukan barang rusak.
Meski demikian, semangat para pedagang tidak ikut terbakar. Sejak Minggu pagi (24/8), mereka mulai berdatangan untuk membersihkan puing-puing dan menata kembali dagangan mereka seadanya.
“Walaupun cuma di tenda darurat, yang penting saya bisa jualan lagi. Anak saya tetap harus makan,” ujar Mulyadi (44), pedagang ikan cue tongkol, sambil merapikan meja kayu yang dia pinjam dari tetangga.
Karena area pasar tidak memungkinkan untuk aktivitas normal, sebagian pedagang kini membuka lapak darurat di halaman parkir dan sisi jalan sekitar pasar. Beberapa menggunakan tenda plastik, ada pula yang hanya mengandalkan terpal dan meja kayu.
“Harapan kami, pemerintah bisa bantu secepatnya. Jangan sampai pedagang kecil seperti kami dibiarkan terlalu lama di kondisi seperti ini,” kata Mulyadi.
Menurut Ketua RW 06 Kelurahan Pejuang, Nur Priyono Widodo (64), wilayah yang tidak terdampak kebakaran sementara dijadikan area relokasi darurat bagi para pedagang terdampak.
“Kami izinkan mereka berjualan di depan kantor RW dan area parkir pasar. Tapi karena tempatnya terbatas, kami harus atur siapa saja yang bisa menempati,” jelasnya.
Namun demikian, tak semua pedagang bisa tertampung. Banyak yang masih menunggu keputusan dari pihak pengelola dan pemerintah kota terkait lokasi relokasi yang lebih layak.
Penanggung jawab Pasar Pejuang Pratama, Gunawan (71), mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kelurahan dan Pemerintah Kota Bekasi untuk merumuskan langkah ke depan.
“Beberapa pedagang ada yang baru stok barang, jadi kerugiannya besar. Kami sudah komunikasikan dengan Pak Wali Kota agar segera ada solusi,” katanya.
Gunawan menambahkan bahwa pasar tersebut sudah berdiri lebih dari 25 tahun dan belum pernah mengalami kebakaran sebelumnya. Kini, ia berharap ada penataan ulang atau renovasi agar pasar bisa kembali digunakan secara layak dan aman.
Meskipun belum ideal, aktivitas ekonomi perlahan mulai bergerak kembali. Sejumlah pembeli terlihat mulai berdatangan ke lapak-lapak darurat untuk membeli kebutuhan harian, seperti ikan, sayuran, dan sembako.
Warsidi (50), pedagang ikan segar, mengaku masih bingung dengan kondisi saat ini. Namun, ia tetap bersyukur karena masih bisa menyelamatkan sebagian barang dan berjualan meski hanya dari meja sederhana.
“Kalau nunggu dibangun lagi, bisa lama. Saya harus tetap dagang, walau seadanya. Sehari enggak jualan, dapur enggak ngebul,” ujarnya.
Sejauh ini, belum ada bantuan resmi dalam bentuk material dari pemerintah. Namun, warga berharap agar bantuan, baik berupa tenda, modal usaha darurat, atau pendampingan, segera diberikan. (rez)