Beranda Gempa Mengenal Sesar Baribis yang Picu Gempa 4,9 Magnitudo di Kab Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kabupaten Bekasi telah diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4,9 magnitudo, pukul 19.45 WIB pada Rabu (20/8/2025) lalu. Guncangan ini sempat dirasakan berbagai masyarakat di sejumlah titik seputar Jabodetabek.
Gempa tersebut diduga dipicu oleh aktivitas Sesar Baribis, akibat jalur patahan yang memang melintasi kawasan Bekasi. Penyelidik Bumi Ahli Utama Badan Geologi, Supartoyo, menjelaskan aktifnya kembali Sesar Baribis tidak lepas dari akumulasi energi tektonik yang menumpuk di sepanjang patahan.
”Penyebabnya itu karena adanya penumpukan energi di sepanjang sesar, dalam hal ini Sesar Baribis. Energi ini berasal dari proses penunjaman lempeng di selatan Pulau Jawa,” kata Supartoyo, dikutip dari JPNN, Jumat (22/8/2025).
Ia mengungkap, kawasan selatan Jawa merupakan titik temu dua lempeng besar, yakni Indo–Australia dan Eurasia. Interaksi keduanya menimbulkan gesekan serta tekanan yang terus berlangsung di bawah permukaan bumi.
BACA JUGA: Kab Bekasi Gempa, BMKG: 4,9 Magnitudo
”Nah, energi ini harus dilepaskan. Kalau tidak dilepas dalam waktu cukup lama, saat lepas dapat memicu gempa yang lebih besar. Jadi memang seperti itu siklusnya,” jelasnya.
Berdasarkan catatan kegempaan, Supartoyo menuturkan Sesar Baribis pernah beberapa kali memicu gempa, meski mayoritas berkekuatan kecil. ”Kalau melihat katalog gempa, memang ada beberapa kejadian pada era 1800-an yang diduga bersumber dari Sesar Baribis,” ungkapnya.
Supartoyo mengatakan, jalur sesar tersebut membentang cukup panjang, yang diketahui memanjang dari utara Bekasi, lalu melintasi utara Purwakarta, Subang, Cirebon, Majalengka, hingga diperkirakan tersambung ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan sampai Surabaya.
”Karena itu disebut juga sebagai zona Sesar Baribis-Kendeng. Baribis itu nama lokasi di Majalengka, sedangkan Kendeng merujuk pada lokasi tipe di Jawa Timur,” paparnya.
Lebih jauh secara keseluruhan, panjang jalur Sesar Baribis di Jawa Barat diperkirakan mencapai 250 kilometer. Meski demikian, jalur tersebut tidak menyambung utuh, melainkan terbagi dalam beberapa segmen.
”Khusus gempa di Bekasi ini, episentrumnya berada di sebelah barat laut Jatiluhur. Jadi kemungkinan segmen di area itulah yang sedang aktif,” tandasnya. (cr1)