Mengenal Lebih Dekat Anggota Intel Polres Metro Bekasi Aipda Nyamat: Senang Berbuat Baik, Ingat Pernah Susah Sejak Kecil

11 hours ago 9

Beranda Cikarang Mengenal Lebih Dekat Anggota Intel Polres Metro Bekasi Aipda Nyamat: Senang Berbuat Baik, Ingat Pernah Susah Sejak Kecil

CEK RUMAH WARGA: Anggota Satuan Intel Polres Metro Bekasi, Aipda Syaiful Nyamat, meninjau kondisi rumah warga yang risak di Griya Asri I, Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Kamis (16/10). FOTO: ANDI MARDANI/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejak kecil, kehidupan anggota Satuan Intel Polres Metro Bekasi, Aipda Syaiful Nyamat, tidak berjalan mudah. Ditinggal sang ayah ketika masih duduk di bangku kelas I SD, membuatnya harus belajar mandiri sejak dini.

Sebagai anak yatim, ia tumbuh dalam keterbatasan bersama sang ibu dan adik-adiknya. Namun dari sanalah, tempaan hidup itu membentuk sosok tangguh yang kini dikenal masyarakat Desa Sumberjaya sebagai “Pak Haji Nyamat”.

“Saya dari kecil (kelas I SD) sudah yatim. Jadi pernah merasakan susah, sehingga saya tahu betul bagaimana rasanya susah. Apa yang saya berikan saat ini hanyalah titipan dan amanah yang harus saya jaga,” tuturnya saat berbincang santai dengan sejumlah jurnalis, di kediamannya yang berlokasi wilayah Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan, Kamis (16/10).

Mengenang masa mudanya, ia bercerita bahwa tanggung jawab menjaga ibu dan adik-adiknya membuatnya berpikir keras bagaimana mencari penghasilan.

”Sebelumnya masuk jadi anggota (Polri,red), saya sudah mulai bisnis belajar ternak ayam. Hasilnya alhamdulillah,” ucapnya pria yang dikenal warga sebagai sosok yang ramah, sederhana, dan dermawan.

Semangat kemandirian itu terus ia bawa hingga kini. Selain menjalankan tugas sebagai anggota Polri, Aipda Nyamat juga dikenal sukses dalam dunia peternakan. Ia mengembangkan usaha ternak ayam potong, bebek petelur, kambing, hingga sapi. Hasil dari usaha itu sebagian ia sisihkan untuk membantu masyarakat sekitar.

“Saya ini bisnis ternak. Alhamdulillah dari rezeki yang saya dapatkan ini, 2,5 persen saya sisihkan untuk berbuat. Sebab sebagai anggota Polri esiensi pengabdian itu harus nyata,” ucapnya.

Obrolan santai bersama awak media itu sempat terhenti sejenak ketika seorang nenek tiba-tiba datang ke pendopo rumahnya. “Assalamualaikum,” sapa sang nenek dengan suara pelan. Dengan sigap, Aipda Nyamat berdiri, menjawab salam, dan menghampirinya.

“Ada apa, Nek?” tanya Nyamat ramah.
“Saya bisa bertemu Pak Haji Nyamat?” ucap nenek itu.
“Saya sendiri, Nek,” jawabnya sambil menjabat tangan dan mempersilakan duduk.

Nenek itu, yang kemudian diketahui bernama Siti Suyati (64), warga Griya Asri I, Desa Sumberjaya, datang dengan harapan sederhana. Ia ingin meminta bantuan agar bisa memperbaiki rumahnya yang roboh. Ia bahkan berharap bisa didampingi untuk bertemu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Tanpa pikir panjang, Aipda Nyamat langsung memanggil tukang untuk mengecek kondisi rumah nenek Suyati.

“Ini bukan setingan ya,” katanya berkelakar.

Dengan mengendarai sepeda motor, ia bersama tukang dan timnya segera menuju rumah sang nenek. Sesampainya di lokasi, kondisi rumah berukuran sekitar 60 meter itu tampak memprihatinkan. Atap kamar telah ambruk, kanopi roboh, dapur rusak parah, dan tembok mulai mengelupas.

“Sebagai anggota Polri pengabdian kepada negara dan masyarakat paling utama. Dan tujuan saya bukan ingin mendapat pujian, melainkan hanya benar-benar bermanfaat,” ucapnya.

Selain aktif membantu warga yang kesulitan, Aipda Nyamat juga membuka ruang edukasi bagi pelajar di sekitar tempat tinggalnya. Ia mengizinkan anak-anak TK dan SD untuk datang belajar mengenal dunia peternakan secara langsung.

“Ternak saya ini menjadi ruang edukasi bagi pelajar. Bisa belajar ternak sapi, kambing, dan bebek. Setidaknya apa yang saya punya bisa berguna untuk masyarakat,” tutupnya.(*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |