Kondisi Korban Perundungan Pelajar SMKN di Cikarang Kian Membaik

2 days ago 19

Beranda Cikarang Kondisi Korban Perundungan Pelajar SMKN di Cikarang Kian Membaik

TERBARING: Indra bersama istrinya memberikan asupan susu kepada anaknya yakni AAI pelajar kelas 10 SMKN di Cikarang Barat yang terbaring akibat mendapatkan tindak kekerasan dari kakak kelasnya di Cikarang Barat, Kamis (18/9). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kondisi kesehatan AAI (16), pelajar kelas 10 SMKN di Cikarang Barat yang mengalami patah rahang kiri usai diduga menjadi korban bullying atau perundungan oleh kakak kelasnya, kian membaik.

Hal itu disampaikan oleh ayah korban, Indra Prahasta (41). Meski demikian, AAI masih harus menjalani kontrol rutin ke poli gigi RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

Indra menuturkan, pada Kamis (2/10) lalu anaknya gagal menjalani kontrol karena belum memiliki surat rujukan. Ia mengaku tidak ada pendampingan saat berobat ke RSUD.

“Di RSUD Kota Bekasi minta rujukan dulu karena kontrol yang kedua. Kita minta rujukan gak dikasih harus ke poli gigi. Kemarin kira daftarnya umum. Nah poli gigi adanya jam 2 siang. Jadwal praktik dokter di RSUD Kota adanya jam 8 sampai jam 12. Akhirnya gak jadi,” ucap Indra saat dikonfirmasi Radar Bekasi, Kamis (2/10).

BACA JUGA: Polisi Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMKN di Cikarang Barat

Indra menambahkan, pihak Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sempat menawarkan agar AAI berobat ke RSUD Kabupaten Bekasi supaya bisa mendapat pendampingan. Namun, keluarga memilih tetap melanjutkan pengobatan di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi karena khawatir penanganan berbeda jika berganti dokter.

“Takutnya kalau ganti dokter penangannya beda. Karena kita sudah percaya sama dokter di RSUD Kota dari awal. Riwayat pengobatannya juga ada di RSUD Kota Bekasi,” tambahnya.

Indra juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap janji DPRD Kabupaten Bekasi yang sempat berkomitmen mengawal proses pengobatan dan pendidikan anaknya. Hingga kini, menurut Indra, tidak ada tindak lanjut, termasuk dalam pendampingan saat berobat.

“Kemarin sempat dihubungi oleh anggota dewan yang mengundang, saya lupa namanya. Kita tanyain masalah pengobatan dan pendidikan anak saya nanti. Dia bilang nanti saya kabarin pihak sekolah. Sampai sekarang gak ada jawaban, ngilang gitu aja,” terang Indra.

BACA JUGA: Kasus Perundungan Pelajar SMKN di Cikarang Barat, Polisi Tetapkan Satu Tersangka dan Empat ABH

Termasuk saat kunjungan Dirjen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut, pihak Kemendikdasmen berjanji akan membantu agar AAI tetap mendapatkan pendidikan layak selama masa pengobatan. Namun, hingga kini janji itu belum terealisasi.

“Bahkan Dirjen Kementerian Pendidikan ke rumah minta agar anak kita ini jangan sampai ketinggalan pelajaran, eh sampai sekarang gak ada kelanjutan. Gak ada yang ke rumah dari pihak sekolah,” kata Indra.

Sementara itu, Kepala UPTD PPA Kabupaten Bekasi, Fahrul Fauzi, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan RSUD Kabupaten Bekasi terkait pengobatan AAI. Menurutnya, dokter spesialis bedah mulut di RSUD Kabupaten siap menangani korban.

“Korban tinggal dibawa saja ke RSUD Kabupaten Bekasi. Kami sudah berkoordinasi dan berkirim surat terkait penanganan layanan kesehatan korban. Nanti tinggal keluarga AAI menyesuaikan dengan jadwal dokter spesialis bedah mulut di RSUD Kabupaten Bekasi,” tandas Fahrul. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |