Beranda Berita Utama Jumlah Pengawas di Bekasi Tak Ideal, Satu Orang Tangani Sampai 45 Sekolah

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jumlah pengawas untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di Kota maupun Kabupaten Bekasi masih jauh dari ideal. Kondisi ini membuat satu orang pengawas harus menangani puluhan sekolah sekaligus.
Pengawas Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat, Rojali, mengatakan idealnya satu pengawas hanya menangani 10 sekolah. Namun kenyataannya, ada pengawas yang harus menangani hingga 45 sekolah.
“Idealnya, satu pengawas itu menangani 10 sekolah,” ucapnya kepada Radar Bekasi.
Berdasarkan data KCD Wilayah III, saat ini jumlah pengawas hanya 30 orang, terdiri dari 21 pengawas SMA, 8 pengawas SMK, dan 1 pengawas SLB. Dari jumlah tersebut, tahun ini ada 4 pengawas yang memasuki masa pensiun.
Rojali merinci, di wilayah Kota Bekasi, satu pengawas SMA rata-rata menangani 12–13 sekolah, pengawas SMK 33–35 sekolah, dan satu-satunya pengawas SLB harus membina 15 sekolah. Sementara di Kabupaten Bekasi, satu pengawas SMA menangani 11–12 sekolah, pengawas SMK 42–45 sekolah, dan pengawas SLB membina 12 sekolah.
Ia mengakui, keterbatasan jumlah pengawas berdampak pada efektivitas pengawasan dan pembinaan sekolah. Dengan beban kerja yang terlalu berat, pengawas sulit memberikan perhatian dan bimbingan optimal.
“Untuk mengatasi masalah ini, tidak ada upaya Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi untuk menambah jumlah pengawas melalui perekrutan guru penggerak, sehingga kebutuhan pengawas terus bertambah,” ungkap Riono.
Menurutnya, perekrutan pengawas di tingkat provinsi tidak dilakukan setiap tahun, melainkan hanya mengandalkan jumlah yang sudah ada.
Padahal, peran pengawas sangat penting dalam membina kepala sekolah dan guru, serta memastikan standar nasional pendidikan berjalan dengan baik.
“Meskipun jumlah pengawas terbatas, upaya tetap dilakukan agar kualitas pendidikan bisa ditingkatkan melalui pengawasan yang lebih efektif,” tandasnya. (dew)