Ethereum Libas Pamor Bitcoin, Harga ETH Nyaris Sentuh Rp80 Juta Per Koin

3 weeks ago 25

Beranda Kripto Ethereum Libas Pamor Bitcoin, Harga ETH Nyaris Sentuh Rp80 Juta Per Koin

Ilustrasi Ethereum sedang naik daun pamornya hingga nyaris menyentuh Rp80 juta per koin.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pamor Ethereum sedang naik daun. Ethereum melibas pamor Bitcoin. Harga aset kripto terbesar kedua di dunia ini berhasil menembus rekor tertingginya sepanjang masa, nyaris menyentuh Rp80 juta atau melampaui USD4.878 atau sekitar Rp79,4 juta per koin pada Sabtu (23/8/2025). Ini adalah pertama kalinya Ethereum mencetak all-time high (ATH) sejak November 2021.

Dikutip dari Decrypt dan Bitcoin.com, Sabtu (23/8/2025), reli harga Ethereum terjadi seiring ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat.

Dalam pidatonya di simposium ekonomi Jackson Hole, Jumat malam waktu setempat, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan, “Risiko terhadap lapangan kerja kini meningkat.”

Ia juga menegaskan “kebijakan suku bunga yang terlalu tinggi berpotensi memperlambat ekonomi.” Ucapan tersebut langsung memicu lonjakan harga kripto secara umum.

BACA JUGA: Sektor Industri Crypto akan Terus Tumbuh di 2023

Ethereum bahkan disebut sebagai bintang utama. Dalam 24 jam terakhir, ETH naik hampir 10 persen dan kini bertengger di kisaran USD4.700 atau Rp76,6 juta. Investor besar dan manajer aset pun mulai terbuka bicara soal potensi ETH untuk melewati angka psikologis USD5.000 atau sekitar Rp81,5 juta.

“Kami tetap optimis terhadap ETH. Ini saat yang tepat. Narasi dovish dari Powell telah membuka jalan bagi Ethereum untuk menuju USD 5.000,” kata Sam Gaer dari Monarq Asset Management, dikutip dari CoinDesk, Minggu (24/8/2025). Tak hanya dukungan dari The Fed, Ethereum juga mendapat angin segar dari sektor institusi. Data dari SoSoValue menunjukkan arus masuk ETF Ethereum dalam beberapa hari terakhir mencapai USD287,6 juta (Rp4,7 triliun), mengalahkan Bitcoin yang justru mencatatkan arus keluar sebesar USD 194,3 juta (Rp3,1 triliun).

Fenomena ini diperkuat dengan peristiwa mengejutkan di blockchain: sebuah wallet Bitcoin yang tidur selama tujuh tahun tiba-tiba aktif dan menjual sebagian besar aset BTC-nya. Dikutip dari Coincentral, Minggu (24/8/2025), wallet tersebut menukar sekitar 100.784 BTC menjadi 62.914 ETH senilai USD270 juta atau Rp4,4 triliun, ditambah posisi derivatif senilai USD580 juta (Rp9,4 triliun). Total nilai peralihan dari BTC ke ETH diperkirakan mencapai Rp13,8 triliun.

Menurut analis dari Lookonchain, wallet tersebut kemungkinan dimiliki oleh satu entitas yang terhubung ke beberapa dompet besar lain. “Langkah ini menunjukkan kepercayaan besar pada pertumbuhan Ethereum dibanding Bitcoin, terutama di sektor DeFi dan smart contract,” tulis mereka.

Sentimen serupa disuarakan oleh investor institusi lainnya. Spencer Yang dari BlockSpaceForce menilai bahwa ETH, bersama BNB, SOL, dan LINK, akan menjadi proyek utama yang diuntungkan dari gelombang pemangkasan suku bunga.

“Kami melihat pemangkasan pertama akan dilakukan September ini, dan ini akan membuka pintu untuk reli kripto hingga akhir tahun,” ucapnya. Bahkan menurutnya, ini adalah pemangkasan suku bunga pertama sejak Donald Trump kembali menjabat Presiden tahun ini.

Tak hanya Ethereum, BNB juga mencatat rekor tertinggi setelah China Renaissance, bank investasi besar asal Hong Kong, membeli BNB senilai USD100 juta atau Rp1,63 triliun. Token milik Binance ini langsung melonjak ke harga USD899 atau Rp14,6 juta per koin.

Changpeng Zhao, pendiri Binance, menyambut positif langkah tersebut. “China Renaissance membeli BNB senilai USD100 juta. Ini lebih dari sekadar investasi, tapi kerja sama jangka panjang yang memperkuat ekosistem,” tulisnya di X.

Sementara itu, analis teknikal mencatat bahwa BNB berhasil menembus level resistance sebelumnya di kisaran USD 780–800 dan kini menjadikan zona tersebut sebagai support baru. Jika momentum ini bertahan, peluang BNB menuju USD1.000 atau Rp16,3 juta dalam waktu dekat terbuka lebar.

Kembali ke Ethereum, meski reli masih kuat, analis seperti Steve Lee dari Neoclassic Capital mengingatkan agar investor tidak terlena. Menurutnya, pasar ekuitas yang overheat dan kualitas buruk dari beberapa proyek digital asset treasury (DAT) bisa menjadi risiko dalam jangka menengah.

Namun untuk saat ini, sinyalnya cukup jelas: pamor Ethereum sedang naik daun di jalur emas, dan investor besar tampaknya siap mempertaruhkan segalanya demi masa depan jaringan ini. (jpc)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |