Diskusi Cyber Law Bareng Rektor, Wakil dan Dekan, Ditutup Kulineran Khas Uzbekistan

6 hours ago 7

Beranda Features Diskusi Cyber Law Bareng Rektor, Wakil dan Dekan, Ditutup Kulineran Khas Uzbekistan

Cerita Warga Bekasi Jadi Dosen Terbang di Tashkent StateUniversity of Law, Tashkent, Uzbekistan (1)

Rektor TSUL, Prof. Dr. Islambek Rustambekov menyerahkan cinderamata kepada Dr. Shalih Mangara Sitompul, SH., MH. Foto: ist.

Tashkent State University of Law (TSUL) salah satu kampus terbaik di Uzbekistan. Pernah didapuk sebagai salah satu kampus top dunia dari 500 universitas versi Times Higher Education pada 2021.

LAPORAN LANGSUNG DARI UZBEKISTAN, SHALIH MANGARA SITOMPUL

Saya mengunjungi kampus ini pada Senin 20 Oktober 2025. Setelah menumpang Qatar Airways dalam penerbangan Jakarta – Doha – Tashkent dari Soekarno Hatta, Minggu (19/10/2025) pukul 09.00 WIB.

Penerbangan Jakarta – Doha ditempuh selama 4 jam 25 menit. Transit di Doha selama 6 jam 20 menit. Dari Doha ke Tashkent menempuh waktu 5 jam penerbangan. Tiba di Ibu Kota Uzbekistan itu pukul 01.20 Senin dini hari waktu setempat. Selisih waktu Indonesia – Uzbekistan dua jam.

BACA JUGA: Pakar Hukum Domisili Kota Bekasi Ini Jadi Dosen Terbang di Universitas Hukum Negara Tashkent, Uzbekistan

Denyut kesibukan bandara internasional Tashkent yang bernama lengkap Bandara Internasional Islam Karimov Tashkent (Islom Karimov nomidagi Toshkent xalqaro aeroporti) ini sudah terasa meskipun saya menjejakkan kaki pada dini hari. Di Uzbekistan, bandara ini merupakan bandara internasional utama dan tersibuk. Di level Asia Tengah, kesibukan bandara ini hanya terkalahkan oleh Bandara Internasional Almaty di Kazakhstan.

Nama bandara kebanggaan rakyat Uzbekistan itu diambil dari nama presiden pertama Uzbekistan, Islam Karimov. Karimov dianggap sebagai bapak bangsa karena sangat berjasa bagi kemerdekaan Uzbekistan. Karimov memimpin Uzbekistan sejak 1991 hingga meninggal dunia pada 2016. Dari Bandara Internasional Tashkent ini saya langsung meluncur ke Hotel Uzbekistan.

Hotel Uzbekistan berada tepat di jantung Kota Tashkent, Ibu Kota Uzbekistan. Hotel ini hotel bersejarah. Saksi penting perubahan Uzbekistan sejak era Uni Soviet, Uzbekistan modern hingga Uzbekistan merdeka menjadi sebuah negara mandiri.

Arsitektur hotel ini membawa tamu kembali ke nuansa masa lalu. Gaya arsitekturnya yang mencolok, ditandai dengan garis-garis ramping dan ornamen modernis yang sederhana, mencerminkan estetika Uni Soviet dan Blok Timur yang berlaku pada masa itu. Hotel ini dibangun pada akhir tahun 1960-an dan dirancang oleh arsitek Soviet terkemuka yang dipimpin oleh Ilya Merport.

Lokasi Hotel Uzbekistan dapat dicapai dengan berjalan kaki dari sejumlah landmark utama kota, seperti Alun-alun Kemerdekaan, Alun-alun Amir Timur, dan Pasar Chorsu.

Tampak juga ada Patung Amir Timur yang sedang berkuda di Amir Timur Park. Saya berfoto di depan patung itu. Meski Amir Timur dikenal sebagai tokoh penuh “kontroversi” di Asia Tengah. Namun, Islam Karimov, presiden pertama Uzbekistan meminta sesama orang Uzbek untuk merangku Amir Timur sebagai model keunggulan untuk pengembangan pemerintahan pusat yang kuat; dukungan pertumbuhan ekonomi; dan perlindungan terhadap seni, agama, dan sains.

Beristirahat di Hotel Uzbekistan ini mampu mengembalikan energi saya lagi setelah terbang lintas benua. Apalagi jarak hotel ke kampus Tashkent University State of Law cukup dengan berjalan kaki melalui jalan bawah tanah. Kampus TSUL berada di depan Hotel Uzbekistan. Tak terasa saya sudah sampai di area kampus.

Rektor TSUL, Prof. Dr. Islambek Rustambekov mengajak wakilnya dan dekan di departemen hukum dalam pertemuan ini. Mereka menyapa dan menerima saya dengam suasana penuh kehangatan. Rustambekov seorang doktor ilmu hukum. Dia juga menjabat Wakil Menteri Kehakiman. TSUL berada di bawah wewenang Menteri Kehakiman.

Kampus ini berdiri sejak 1918. Mottonya, kekuatan ada dalam keadilan. Terdiri dari dua belas departemen khusus dan tiga departemen umum, sebuah pusat pelatihan hukum profesional dan pengembangan karier berbasis standar internasional, cabang khusus untuk pelatihan dan pelatihan ulang tenaga hukum di bidang pencegahan kejahatan, keamanan publik, dan Lyceum Akademik.

Selain itu, universitas ini juga menyediakan bimbingan metodologis dan koordinasi bagi 14 perguruan tinggi hukum profesional yang merupakan bagian dari sistem lembaga pendidikan Kementerian Kehakiman Republik Uzbekistan.

Senin itu saya bersama sejumlah dosen berdiskusi serius tentang pengembangan hukum siber (cyber law). Tentu saja diskusinya sangat seru karena kepala departemen Cyber Law TSUL, DSc. Prof. Gulyamov Said, turut mengemukakan pikiran-pikirannya. Saya tentu menyampaikan perkembangan hukum siber di Indonesia. Kami saling bertukar pikiran.

Gulyamov Said bukan dosen hukum biasa. Dia juga menjabat sebagai Chairman of the Council of Young Scientist, Academy of Sciences of the Republic of Uzbekistan. Di luar jabatan-jabatan itu, Gulyamov masih buka praktik sebagai Corporate and Cyber Law Consultant.

Pertemuan hari pertama ditutup dengan makan malam bersama. Menu pembuka malam itu, saya mencoba mencicipi salad dan roti gandum khas Tashkent. Disusul dengan menyantap plov, tandir kebab, manti, lagman, shurva, chuchvara dan somsa. Ditutup dengan menyeruput teh hijau panas. (Bersambung)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |