Beranda Berita Utama Buaya 'Raksasa' Cikiwul Dilepas di Taman Nasional Ujung Kulon
RAKSASA: Tim Rescue Disdamkarmat Kota Bekasi saat berhasil mengevakuasi buaya sepanjang sekitar 2,5 meter dengan berat diperkirakan mencapai 200 kilogram di Cikiwul, Senin (22/12). FOTO: ISTIMEWA
RADARBEKASI.ID, BEAKSI – Seekor buaya muara ‘raksasa’ yang sempat menggegerkan Kampung Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, akan dilepasliarkan ke habitat alaminya di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten.
Buaya sepanjang sekitar 2,5 meter dengan berat diperkirakan mencapai 200 kilogram itu dievakuasi oleh Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi ke Mako Rescue, Bekasi Selatan, Senin (22/12).
Proses evakuasi berlangsung selama kurang lebih dua jam di area persawahan berlumpur.
Danru Kanit A3 Rescue Disdamkarmat Kota Bekasi, Aliyudin, mengatakan evakuasi dilakukan dengan tingkat kewaspadaan tinggi karena medan yang sulit dan potensi bahaya dari satwa liar tersebut.
“Lokasinya di tengah sawah, lumpurnya hampir setinggi lutut dan aksesnya hanya jalan setapak. Kami harus ekstra hati-hati karena tidak tahu kondisi buayanya, apakah agresif atau tidak,” ujar Aliyudin, Selasa (23/12).
Buaya berhasil diamankan dengan metode penjeratan pada bagian mulut sebelum ditarik perlahan ke area yang lebih aman. Proses tersebut sempat terkendala karena kuatnya tenaga buaya.
“Tenaganya luar biasa, tali tambang sampai putus dua kali. Tapi alhamdulillah evakuasi berjalan lancar dan tidak ada korban,” katanya.
Usai dievakuasi, penanganan buaya kemudian dilimpahkan kepada Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak wilayah kerja DKI Jakarta, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang pelimpahan kewenangan dari BKSDA ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Koordinator Wilayah Kerja DKI Jakarta BPSPL Pontianak, Deden Solihin, mengatakan buaya tersebut akan segera dilepasliarkan ke Taman Nasional Ujung Kulon.
“Buaya ini kami terima dari Damkar dan rencananya hari ini langsung dibawa ke Ujung Kulon untuk dilepasliarkan. Lokasinya kemungkinan di Pulau Panaitan atau Pulau Handeuleum,” kata Deden.
Menurutnya, kawasan tersebut merupakan habitat alami buaya muara sehingga dinilai aman dan sesuai untuk pelepasliaran.
“Habitatnya memang di sana. Pelepasliaran akan kami lakukan bersama BKSDA dan pihak Taman Nasional Ujung Kulon,” ujarnya.
Buaya tersebut akan diangkut menggunakan armada roda empat menuju lokasi sebelum diseberangkan ke pulau tujuan. Dengan pelepasliaran ini, diharapkan tidak lagi ada potensi ancaman bagi warga sekitar Bantar Gebang. (rez)

3 hours ago
9

















































