Beranda Cikarang Belajar Lesehan, Siswa SDN Sukadanau 04 Cikarang Barat Mengeluh Pegal

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah siswa SDN Sukadanau 04 Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi terpaksa belajar secara lesehan. Sebagian siswa mengeluhkan rasa pegal akibat harus belajar dengan posisi ‘ngedeprok’ di lantai.
Selama dua bulan terakhir, para siswa harus membawa meja belajar sendiri ke sekolah dan belajar lesehan. Kondisi ini terjadi karena belum tersedianya meubelair seperti meja dan kursi di ruang kelas baru yang selesai dibangun pada Januari 2025 lalu.
Seorang siswa, Dian Aditya, mengungkapkan bahwa belajar lesehan membuatnya sering merasa pegal karena harus menunduk untuk membaca dan menulis selama berjam-jam. Ia mengaku tidak memiliki meja belajar seperti teman-temannya.
“Lumayan pegal,” ujar Dian, pekan kemarin.
Selain tidak ada meja dan kursi, ruang kelasnya juga belum dilengkapi papan tulis. Ia berharap fasilitas belajar segera dilengkapi.
“Pengennya cepat ada kursi sama meja kayak sekolah lain, gak ada papan tulis juga jadi kalau belajar di dikte,” ucap Dian.
Seorang guru, Muntili, menyampaikan bahwa ketiadaan meubelair dan papan tulis membuat siswa kesulitan berkonsentrasi. Kondisi ruang kelas pun sering kotor, terutama setelah siswa menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG), karena makanan diletakkan di lantai.
“Karena gak ada meja dan bangku, murid menaruhnya di lantai. Sering berceceran,” kata Muntili.
Saat hujan turun, lanjutnya, siswa juga kedinginan karena duduk di lantai. Siswa kelas I pun kerap bercanda dan tertidur saat pelajaran berlangsung karena kurang nyaman.
Ia berharap pengadaan meubelair dapat segera direalisasikan agar kegiatan belajar mengajar berjalan optimal.
“Karena duduk-duduk seperti itu, anak-anak gak mau konsentrasi, lari-larian, tidurlah, capek juga. Ada kursi udah pada rusak,” tambahnya.
Terpisah, Kepala SDN Sukadanau 04, Marta, menjelaskan bahwa terdapat delapan rombongan belajar (rombel) di sekolah tersebut. Sekitar 170 siswa setiap hari belajar secara lesehan di empat ruang kelas baru (RKB) yang baru rampung pada Januari 2025.
“Sekolah menerapkan sistem pembelajaran dua sif. Kelas 1A belajar pukul 06.30–11.00 WIB, sedangkan Kelas 1B pukul 11.00–14.00 WIB,” jelas Marta.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah mengajukan pengadaan meubelair untuk empat RKB tersebut. Komunikasi dengan orang tua siswa juga telah dilakukan agar memahami situasi yang sedang dihadapi sekolah.
“Kami telah menyampaikan bahwa nanti akan disediakan dan ini sedang dalam proses. Untuk sementara, orangtua murid berinisiatif membantu,” tandasnya. (ris)