Warga Rela Menginap di Stasiun Cikarang Lantaran Tertinggal Jadwal Kereta Terakhir

6 days ago 26

Beranda Berita Utama Warga Rela Menginap di Stasiun Cikarang Lantaran Tertinggal Jadwal Kereta Terakhir

MENANTI KERETA PERTAMA: Warga beristirahat di ruang tunggu Stasiun Cikarang, Sabtu (22/11). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah warga memilih menginap di Stasiun Cikarang demi bisa menaiki kereta pertama, baik KRL Commuter Line maupun kereta api lokal. Sebagian lainnya terpaksa bermalam karena tertinggal jadwal kereta terakhir.

Fenomena ini ramai dibicarakan di media sosial. Sejumlah sudut Stasiun Cikarang, seperti area parkir, tangga, hingga bangku ruang tunggu, menjadi tempat warga beristirahat sembari menghindari angin malam.

Sopyan (20), warga asal Subang, mengaku tiba di Stasiun Cikarang sejak pukul 00.30 WIB. Ia bekerja di Jakarta Timur dan harus menginap agar bisa menaiki KRL Commuter Line yang berangkat pukul 04.12 WIB.

“Saya dari Subang mau ke Jakarta Timur, nungguin kereta KRL (Commuter Line). Karena KRL di Stasiun Cikarang adanya jam 4,” kata Sopyan, Sabtu (22/11).

Menginap di pelataran stasiun bukan hal baru baginya. Pria yang ngekos di Jakarta Utara itu biasanya pulang kampung sebulan sekali. Saat kembali ke Jakarta, ia selalu menginap di stasiun demi mendapatkan jadwal keberangkatan pertama.

“Sudah beberapa kali (menginap), ada dari tahun kemarin,” tambahnya.

Sopyan berharap jadwal KRL Commuter Line dari Cikarang ke Jakarta dapat ditambah, terutama pada malam hari. Menurutnya, kondisi Stasiun Cikarang yang semakin modern serta keberadaan petugas keamanan yang rutin berjaga membuatnya tetap merasa aman.

“Harapannya KRL bisa 24 jam. Soalnya aksesnya enak, jadi walaupun pulang malam tetap ada,” tutur Sopyan.

Kondisi serupa dialami Muhammad Kamlaludin (19), warga asal Cikampek. Ia terpaksa menginap di Stasiun Cikarang karena terlambat mengejar kereta lokal relasi Cikarang–Purwakarta. Kamlaludin hendak pulang setelah mengikuti wawancara kerja di kawasan Manggarai.

“Saya ketinggalan kereta. Tadi saya dari Manggarai interview kerja,” ungkap Kamlaludin.

Kamlaludin bersama dua temannya memilih beristirahat di area dalam stasiun agar terhindar dari angin malam dan lebih dekat ke peron. Mereka menunggu kereta pertama tujuan Cikampek yang berangkat pukul 06.00 WIB.

“Kereta terakhir jam 19.14 WIB. Saya sampai jam 19.20 WIB,” katanya.

Warga lainnya, Tobing (51), juga terpaksa menginap karena jadwal kereta lokal menuju Purwakarta hanya tersedia dua kali sehari. Setiap minggu, pria yang tinggal di Cikarang itu rutin menggunakan kereta lokal untuk bekerja di Cikampek. Ia tiba di stasiun sekitar pukul 17.00 WIB.

“Ini udah telat, jadi udah tutup loketnya karena nggak ada jadwal lagi. Nunggu sampai jam 6 pagi. Terpaksa tidur di sini,” ungkap Tobing.

Baik Tobing maupun Kamlaludin berharap PT Kereta Api Indonesia (KAI) dapat menambah jadwal kereta lokal relasi Cikarang–Purwakarta, mengingat banyak warga yang mengandalkan moda transportasi tersebut untuk menuju Karawang, Cikampek, dan Purwakarta.

“Jadwalnya cuma dua kali, jam 6 sampai jam 8. Harusnya ditambah jadwalnya,” tandasnya.(ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |