5 days ago
22
RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Skandal dugaan perselingkuhan yang menyeret nama selebritas Inara Rusli kembali menggemparkan publik.
Kasus ini memasuki babak hukum setelah Wardatina Mawa, istri sah pengusaha travel Insanul Fahmi, secara resmi melaporkan suaminya dan Inara Rusli ke Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana perzinahan.
Langkah tegas Wardatina ini disampaikan langsung ketika ia menjadi narasumber di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo yang tayang pada Senin (24/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Wardatina membeberkan bukti utama yang telah ia serahkan kepada penyidik kepolisian, yaitu rekaman CCTV berdurasi dua jam yang diduga memperlihatkan tindakan asusila antara suaminya dan Inara Rusli.
Wardatina mengungkap bahwa rekaman CCTV tersebut memperlihatkan interaksi yang ia nilai sudah masuk kategori hubungan layaknya suami istri. Dalam video itu, menurut Wardatina, Insanul Fahmi dan Inara tampak berperilaku santai, bahkan disertai gurau dan tawa.
“Videonya full 2 jam. Mereka melakukannya dengan sangat santai, hihi-hahi (tertawa). Itu benar-benar pengkhianatan yang memalukan,” ujar Wardatina kepada Denny Sumargo.
Ia menyebut bahwa video tersebut menjadi pukulan terberat dalam kehidupannya sebagai seorang istri.
Menurut penuturan Wardatina, hubungan antara suaminya, Insanul Fahmi, dan Inara Rusli bermula dari kerja sama bisnis travel sekitar Juli 2025.
Pada awalnya, interaksi keduanya masih terlihat profesional. Namun, keganjilan mulai dirasakan Wardatina ketika pada Oktober 2025, Insanul berubah menjadi sosok yang sangat manis, terlalu manis hingga terasa tidak wajar.
Tak lama setelah sikap itu muncul, Insanul mengajak Wardatina mengobrol serius atau deep talk. Dalam percakapan tersebut, Insanul mengutarakan niat untuk berpoligami dan menyebut bahwa Inara Rusli siap menjadi istri keduanya “sesuai syariat”.
Baca Juga: Profil Insanul Fahmi, Pengusaha yang Diduga Selingkuh dengan Inara Rusli
Wardatina menolak rencana tersebut karena merasa rumah tangganya baik-baik saja dan tidak memiliki alasan syar’i untuk dipoligami.
Namun, kenyataan yang jauh lebih menyakitkan terungkap kemudian, dugaan tindakan asusila yang terekam CCTV itu terjadi pada Agustus 2025, bahkan sebelum Insanul meminta izin poligami secara resmi.
Di tengah memanasnya situasi, komunikasi sempat terjadi antara Wardatina dan Inara Rusli melalui pesan langsung (DM) Instagram. Inara mengaku bahwa Insanul memberikan informasi yang berbeda mengenai status pernikahannya.
“Dia (Inara) bilang, ‘Maaf ya, Insan bilang ke aku kalau kalian sudah talak dua dan pisah rumah’. Padahal faktanya, kami masih tinggal satu atap dan tidak pernah ada kata talak yang terucap,” tegas Wardatina.
Menurut Wardatina, Inara hanya mengetahui versi cerita dari Insanul, sementara kondisi rumah tangga yang sebenarnya jauh berbeda.
Wardatina juga menyinggung bagaimana selama tujuh tahun pernikahan, suaminya tidak pernah mengunggah foto dirinya maupun anak mereka di media sosial. Alasannya selalu demi keamanan dan privasi keluarga.
Namun kini, Wardatina menduga bahwa situasi tersebut dimanfaatkan Insanul untuk tampil seperti pria lajang di hadapan publik.
Hal ini, menurutnya, turut mempermudah hubungan Insanul dengan wanita lain.
Setelah menyadari bahwa rekaman CCTV sudah berada di tangan istrinya, Insanul dikabarkan mengirimkan pesan panjang berisi permintaan maaf.
Dalam pesan itu, ia mengakui kesalahannya, memuji kesabaran dan kesalehan Wardatina, serta menitipkan pengasuhan anak mereka seolah berada dalam kondisi putus asa. Namun, bagi Wardatina, permintaan maaf itu datang terlambat.
Wardatina mengaku kondisi mentalnya sangat terguncang setelah melihat rekaman CCTV tersebut. Ia menggambarkan rasa muaknya dengan sangat emosional.
“Rasanya najis banget. Tidak ada istri yang sanggup melihat suaminya berhubungan seperti itu dengan perempuan lain sambil tertawa-tawa,” ujarnya.
Video itu, menurutnya, bukan sekadar bukti, tetapi pengkhianatan yang menghancurkan harga diri dan ikatan suci pernikahan.
Di akhir pernyataannya, Wardatina menegaskan bahwa ia tidak akan mencabut laporannya meskipun ada upaya penyelesaian secara kekeluargaan. Baginya, luka dan bukti yang ia miliki sudah terlalu besar untuk didamaikan begitu saja.
Ia berharap langkah hukum yang ditempuhnya dapat memberikan keadilan dan efek jera, baik kepada suaminya maupun Inara Rusli.
Kasus ini kini memasuki proses penyidikan, dan publik menantikan perkembangan selanjutnya dari aparat penegak hukum.(ce2)
