ASESMEN KOMPETENSI: Pj Sekda Kabupaten Bekasi, Ida Farida menghadiri pelaksanaan asesmen kompetensi yang diselenggarakan oleh BKD Provinsi Jawa Barat, di Grha Merit, Kota Bandung. FOTO: PROKOPIM
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pengamat kebijakan publik Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi, Hamludin, menilai pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tentang sekretaris daerah (sekda) sebaiknya menjadi pertimbangan bagi Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, yang saat ini tengah melakukan seleksi terbuka untuk jabatan tersebut.
Pernyataan Tito dalam acara rakor pekan lalu menekankan bahwa sekda merupakan figur kunci dalam memastikan birokrasi daerah berjalan selaras dengan kebijakan nasional. Sekda berperan mengawal sinkronisasi program agar pelaksanaan pembangunan tepat sasaran.
Menurut Hamludin, peran sekda sebagai penghubung antara pemerintah daerah dan pusat juga menjadi pertimbangan penting. Kemampuan ini bermanfaat dalam memperoleh dukungan pusat, termasuk bantuan pembangunan dan alokasi anggaran dari pemerintah pusat.
“Dalam kondisi ini, terutama saat efisiensi yang diterapkan pusat serta pemangkasan dana transfer ke daerah, peran penghubung antar dari pusat ke daerah menjadi amat penting. Jika sekda memiliki kelebihan itu, maka Bekasi tentu akan mendapatkan perhatian lebih dari pusat. Ini akan sangat membantu,” kata Hamludin.
Menurut Hamludin, sekda harus menjadi “puzzle” yang melengkapi kekurangan kepala daerah maupun wakilnya. Selain kuat dalam birokrasi dan soliditas internal pemerintah, sekda juga perlu memiliki kemampuan lobi antar pemerintah, khususnya dengan pusat.
“Karena dalam pemerintahan sekarang, sulit jika hanya mengandalkan APBD, harus ada keahlian dari pemerintah daerah untuk melobi pusat. Nah di Bekasi, bupati atau wakilnya mampu tidak memerankan itu, jika tidak maka sekdanya yang harus dioptimalkan dan mengarahkan para perangkat daerah untuk mendukung program pemerintah daerah,” katanya.
“Di saat seleksi sekda sedang berlangsung, keunggulan ini bisa menjadi pertimbangan bupati memilih sekda,” ucapnya.
Terpisah, Bupati Ade Kuswara Kunang menekankan bahwa sekda yang dipilih harus fokus pada tugas dan mampu membantu memimpin Kabupaten Bekasi, bukan mementingkan kepentingan pribadi.
“Yang terpenting yang jadi sekda nanti jangan mementingkan kepentingan pribadi, apalagi buat mengatur-ngatur masalah anggaran,” ucapnya.
Ia menambahkan, banyak masalah di Kabupaten Bekasi yang perlu dibenahi untuk mendukung Program Bekasi Bangkit, Maju, dan Sejahtera, sehingga diperlukan pembagian tugas yang jelas antara bupati, wakil bupati, dan sekda.
“Sekda bisa ngebantu. Bupati banyak kerjaan, 3,2 juta penduduk Kabupaten Bekasi aja kan banyak masalah yang harus diselesaikan, terutama lingkungan. Saya juga pengen orang-orang yang solid, terutama sekda,” kata Ade.(and)

5 days ago
18















































