Beranda Bisnis Makin Diminati, UMKM Binaan Bea Cukai Bekasi Kembali Mengekspor 1.9 Ton Basreng, Keripik Hingga Batagor Ke Jepang
							RADARBEKASI.ID, BEKASI – Produk unggulan PT Elok Niaga Indonesia dengan merk “Mama Yon” berhasil diekspor untuk ketiga kalinya ke Jepang. Aneka produk jajanan seperti Basreng, Keripik Taro hingga Batagor sebanyak 1,9 Ton tersebut dikemas dalam 1 kontainer 20 feet.
Setelah sukses merealisasikan ekspor perdana pada bulan September 2024 lalu, UMKM Binaan Bea Cukai Bekasi ini terus memenuhi permintaan berulang dari pasar Jepang terutama produk makanan ringan.
Kesuksesan menembus pasar Jepang tersebut disebabkan PT Elok Niaga Indonesia selalu menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas produk, inovasi, dan pengemasan. Produk “Mama Yon” dikemas secara modern dengan desain dan ragam kemasan yang “culture” sebagai bentuk adaptasi budaya Jepang namun tetap dengan menonjolkan originalitas produk Indonesia.
Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Winarko Dian Suabgyo, menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan ekspor oleh PT Elok Niaga Indonesia.
“Koordinasi dan kolaborasi antarinstansi diperlukan guna mendorong globalisasi dan digitalisasi UMKM dan IKM di Kota dan Kab Bekasi. Mulai dari pembinaan atas kualitas produk, kemasan, pemasaran hingga peningkatan pengetahuan tentang peluang dan pangsa ekspor harus dilakukan secara berkesinambungan dan terkoordinasi. Melalui “Klinik Ekspor” dan “Pojok UMKM” Bea Cukai Bekasi terus memberikan bimbingan teknis. panduan langsung sekaligus peningkatan literasi ekspor bagi para pelaku UMKM/IKM,” ujar Winarko.
Dadang Hermanto selaku owner PT Elok Niaga mencoba membangun brand sendiri dan menargetkan pasar Jepang yang terkenal selektif dan kompetitif. Meskipun pada awalnya Dadang telah juga berhasil mengekspor produk sejenis dengan merk orang lain, namun kegigihan dan keuletannya untuk mencoba membangun brand sendiri telah menunjukan hasil.
“Produk Indonesia termasuk makanan ringan telah mempunyai pangsa pasar sendiri di Jepang. Selain menyasar para ekspatriat Indonesia dan negara Asia lainya, produk kami juga telah mendapat perhatian dan permintaan dari warga Jepang secara umum,” ungkap Dadang.
Dadang juga mengharapkan agar dukungan dari pemerintah bisa ditingkatkan. Kendala permodalan selalu menjadi masalah klasik dan pelik yang perlu mendapat perhatian. Dadang berharap adanya kucuran dana Rp200 triliun kepada Bank Himbara dapat menjadi solusi juga dapat diakses oleh para pelaku dan pengusaha UMKM. (*)

                        7 hours ago
                                6
                    














































