Kelas Tak Pernah Kosong, Santri Senior Jadi Guru di Pesantren Bekasi!

7 hours ago 10

Beranda Pendidikan Kelas Tak Pernah Kosong, Santri Senior Jadi Guru di Pesantren Bekasi!

ILUSTRASI: Sejumlah santri Al-Hidayah Nurul Ummah Bojongsari Jatisari, Jatiasih, Bekasi, saat mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebagian besar Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Bekasi kini telah memiliki guru pengganti (badal guru) atau santri senior yang ditunjuk untuk menggantikan peran guru maupun ustaz yang berhalangan hadir di kelas atau kelompok belajar tertentu.

Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi, Ismail Anwar, menjelaskan bahwa keberadaan badal guru berfungsi untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan efektif, sehingga tidak ada kelas yang kosong ketika guru utama berhalangan hadir.

“Ini juga menjadi cara untuk memberdayakan santri senior — atau yang biasa disebut *mba badal* di beberapa pesantren — dengan memberikan tanggung jawab mengajar. Secara tidak langsung, hal ini menjadi proses pendalaman materi sekaligus pelatihan kepemimpinan bagi mereka,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (3/11).

Menurut Ismail, konsep badal guru sejalan dengan budaya pesantren, di mana santri senior turut membantu mendidik santri yang lebih muda. Pola ini telah menjadi bagian integral dari sistem pengajaran, baik di pesantren tradisional maupun modern.

Ia menambahkan, para badal guru juga ikut serta dalam mengevaluasi hasil belajar, memberikan motivasi, serta mengawasi kedisiplinan dan kepatuhan santri terhadap peraturan pesantren.

“Selain aspek akademis, badal guru juga berperan penting dalam menanamkan nilai moral dan spiritual, serta membentuk akhlak mulia santri melalui teladan dan bimbingan langsung,” terangnya.

Ismail menegaskan, seorang badal guru diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi para santri dalam hal sikap, ibadah, dan perilaku sehari-hari di lingkungan pondok.

“Syaratnya adalah memiliki keilmuan yang mumpuni dan diberikan kepercayaan oleh pimpinan pesantren,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ismail menyebutkan bahwa santri senior yang menjadi badal guru juga mendapatkan honorarium sesuai kemampuan masing-masing pesantren. Namun, nilainya tidak sama dengan guru tetap.

“Honor diberikan sesuai kemampuan pondok, tapi tentu tidak sama dengan guru tetap, karena badal guru masih berstatus santri dan mendapat fasilitas gratis, termasuk makan dan biasanya juga dipinjamkan inventaris motor untuk menunjang kegiatan,” jelasnya.

Sebagai badal guru, para santri juga mendapatkan keuntungan berupa pengalaman dan keterampilan praktis yang dapat menjadi bekal ketika terjun ke masyarakat atau dunia kerja.

“Dengan pengalaman mengajar langsung, mereka akan lebih siap dan menguasai ilmu saat terjun ke masyarakat maupun dunia kerja,” pungkasnya. (dew)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |