Kasus Curanmor Masih Marak di Kota Bekasi, Pedagang Ayam Empat Kali Jadi Korban

3 hours ago 7

RADARBEKASI.ID, BEKASI  – Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) masih marak di Kota Bekasi. Abdurrahman, pedagang ayam di Pasar Bambu Kuning, Perumnas Dua, Kayuringin, mengaku sudah empat kali kehilangan sepeda motor di lokasi yang sama.

Aksi terakhir terjadi pada Minggu (2/11) dini hari. Motor sport miliknya raib digondol pencuri saat terparkir di depan rumah sekitar pukul 02.40 WIB.

Rekaman CCTV memperlihatkan pelaku beraksi seorang diri. Ia datang berjalan kaki mengenakan jaket hitam, sempat mondar-mandir memastikan situasi sepi, lalu mendorong motor merah milik korban keluar dari lokasi.

“Biasa kita naro motor di luar karena sempit di dalam, nah kemarin itu kita lupa kunci stang. Pas dilihat pagi-pagi sudah hilang,” ujar Abdurrahman, Senin (3/11).

Menurutnya, pelaku hanya butuh waktu kurang dari lima menit untuk membawa kabur motor tersebut.

Yang lebih miris, ini bukan kejadian pertama. Sebelumnya, ia sudah kehilangan tiga sepeda motor lain, dua Honda Beat dan satu Honda Revo, di lokasi yang sama.

“Ini keempat kali. Beat dua, satu Revo, yang terakhir Vixion,” ucapnya.

Tiga kasus sebelumnya sempat ia laporkan ke polisi, namun tak kunjung ada hasil. Karena kecewa, pencurian kali ini tidak lagi ia laporkan.

“Ini kita kalau lapor polisi gak ada gunanya. Yang tiga kita laporkan, nah yang terakhir kita gak laporan, gak ada perkembangan juga. Cuman kan yang seperti itu kan dalam ruangan tertutup ya, seharusnya polisi kan gampang melacaknya. Tapi pada kenyataannya setiap kita laporan, polisi selalu gagal. Nah itu yang jadi pertanyaan kita, polisi kerjanya ngapain aja,” keluhnya.

Menurutnya, pencurian kendaraan di wilayah Kayuringin semakin marak.

“Pencurian kalau di Kayuringin ini termasuk yang paling banyak. Kita bisa lihat di medsos, di mana-mana banyak. Namanya perumahan, di depan juga diportal, tapi namanya maling gak tahu lewat mana,” ujarnya.

Abdurrahman berharap aparat kepolisian bisa lebih sigap menindaklanjuti laporan warga.

“Sebenarnya gak perlu patroli, misalkan kayak waktu kejadian Beat saya itu kan lapor langsung, dalam kondisi tertutup dan ada portal. Tinggal dicek aja polisi, tapi kenyataannya tindak lanjutnya gak ada, cuma formalitas aja,” jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, mengungkapkan, sejak Januari hingga awal November 2025, pihaknya mencatat lebih dari 100 laporan curanmor.

“Kurang lebih di atas 100 kasus dari Januari sampai sekarang,” ujarnya.

Ia mengatakan para pelaku tidak mengincar merek motor tertentu, melainkan memanfaatkan peluang yang ada.

“Enggak ada merek khusus yang mereka incar. Jadi, mana yang peluangnya mudah, itu yang mereka ambil,” ujar Braiel.

Ia menjelaskan, pencurian biasanya dilakukan dengan cepat, hanya dalam hitungan menit, menggunakan kunci T.

“Sebentar saja, enggak sampai lima menit. Kan cuma dicongkel saja,” katanya.

Dari hasil penyelidikan, pelaku umumnya tidak menggunakan senjata tajam dan bisa beraksi kapan saja. Siang, sore, malam, bahkan tengah malam.

Untuk menekan angka kejahatan tersebut, pihak kepolisian telah membentuk tim khusus yang rutin melakukan patroli di titik-titik rawan.

“Setiap hari kami lakukan patroli di daerah rawan. Selain itu, Tim Buser Satreskrim juga kami bentuk untuk kegiatan pengungkapan perkara curanmor,” jelas Braiel.

Langkah itu, lanjutnya, merupakan tindak lanjut dari instruksi pimpinan untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan penindakan.

“Ini menjadi atensi pimpinan. Karena marak, kami maksimalkan upaya pengungkapan dan pencegahan,” ucapnya.

Selain melalui patroli, polisi juga mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan saat memarkir kendaraan.

“Melalui media sosial dan Bhabinkamtibmas, kami sudah sampaikan agar masyarakat berhati-hati memarkir motor. Jangan sembarangan, terutama di tempat sepi,” tuturnya.

Menjelang akhir tahun, tren pencurian kendaraan di Bekasi cenderung meningkat. Karena itu, kepolisian kini memperkuat patroli gabungan lintas fungsi guna mencegah kejahatan serupa terjadi lagi.

“Selama dua minggu terakhir, kegiatan rutin yang ditingkatkan sudah berjalan. Kami libatkan beberapa satuan fungsi, termasuk Reserse, untuk menekan angka curanmor,” pungkasnya. (rez)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |