Dukungan Keluarga Kunci Cegah Perundungan

1 week ago 14

EDUKASI: Sejumlah siswa SMKN 1 Cikarang Barat mengikuti kegiatan edukasi, pengembangan karakter, dan sekolah bebas perundungan, Selasa (28/10). FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dukungan keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak menjadi faktor utama untuk mencegah tindakan bullying atau perundungan.

Ketua Tim Perlindungan Anak DP3A Kabupaten Bekasi, Mistety Oktaviana, menjelaskan sebagian besar anak yang terlibat perundungan mengalami masalah psikologis dan kurang mendapat dukungan dari keluarga.

“Sebetulnya yang mereka butuhkan adalah pendampingan atau dukungan. Ketika mereka memperoleh apa yang dibutuhkan, maka bisa mencegah terjadinya tindakan bullying,” ucap Mistety.

Pernyataan ini disampaikan Mistety saat kegiatan edukasi, pengembangan karakter, dan sekolah bebas perundungan di SMKN 1 Cikarang Barat, Selasa (28/10). Kegiatan tersebut diikuti oleh 150 siswa, menyusul kasus perundungan di sekolah yang menyebabkan salahsatu siswa mengalami patah rahang kiri.

Menurut Mistety, di lingkungan sekolah, aksi bullying dapat dicegah oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) satuan pendidikan, selain melalui sosialisasi dan edukasi yang dilakukan DP3A. Peran guru dalam memahami karakter siswa juga sangat penting untuk mencegah terjadinya perundungan.

“Sebetulnya pendekatan khusus (bagi guru) tidak ada. Cuma pada prinsipnya pendekatan yang lebih berempati dan lebih memahami adalah siswanya. Jadi memang aspek pencegahan itu kita sudah masifkan sekali di sekolah-sekolah,” tambahnya.

Sementara itu, Kasubag Puskesmas Danau Indah, Lilis Sri Mulyati, menyampaikan bahwa selain edukasi tentang perundungan, pihaknya juga memberikan penyuluhan mengenai HIV/AIDS. Hal ini karena kenakalan remaja tidak hanya terkait bullying, tetapi juga rawan terhadap seks bebas yang dapat memicu penyebaran HIV/AIDS.

Ia berharap para siswa dapat memahami cara melindungi diri dari perundungan sekaligus menjaga kesehatan diri dari risiko HIV/AIDS.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, adik-adik sudah memahami bagaimana melindungi diri dari bullying. Kemudian bagaimana mereka melindungi diri terhadap HIV AIDS,” tutup Indah. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |