Detik-detik Kemurkaan Allah SWT

1 day ago 13

Oleh: Achmad Muwafi, Lc (Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi)

Achmad Muwafi, Lc (Pengurus Pusat IKADI Bidang Dakwah, Kepala SDIT Baitul Halim Bekasi)

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa nikmat Allah SWT kepada manusia sangatlah banyak dan tidak terhitung jumlahnya. Allah SWT berfirman, ’’Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya, Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).’’ (QS. Ibrahim ayat 34)

Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa Allah SWT telah menyediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia dalam semua keadaan sesuai dengan apa yang mereka mohonkan kepada-Nya.

Sebagian ulama salaf juga menjelaskan bahwa Allah swt memberikan kepada manusia segala sesuatu yang diperlukan baik ia memohon kepada Allah SWT maupun tidak memohon-Nya.

Dalam ayat ini juga diterangkan tentang ketidakmampuan manusia untuk menghitung nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan kepada mereka serta ketidak mampuan mereka dalam mensyukurinya.

Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS pernah bertanya kepada Allah SWT, ’’ Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa bersyukur kepada-Mu? Sedangkan syukurku kepada-Mu termasuk nikmat dari-Mu pula yang Engkau berikan kepadaku? Maka Allah SWT berfirman, ’’Sekarang engkau, hai Daud telah bersyukur kepada-Ku, karena kamu telah mengetahui akan kelalaianmu dalam menunaikan rasa syukurmu kepada-Ku atas segala nikmat yang telah Aku berikan kepadamu.’’

Menurut para ulama, bahwa hakikat bersyukur adalah senantiasa memuji kepada Allah SWT baik di waktu senang maupun sedih, waktu lapang maupun sempit dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi, meninggalkan larangan-Nya, serta ridha dengan ketetapan (takdir) dari Allah swt yang baik dan yang buruk.

Bersyukur tidak hanya diucapkan ketika mendapatkan kesenangan dan kemudahan, tetapi juga ketika dalam kesusahan dan kesulitan. Oleh karena itu, Rasulullah saw senantiasa mengajarkan kepada umatnya, jika datang sesuatu yang menyenangkan maka ucapkan ’’Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya semua kebaikan menjadi sempurna.’’ (HR. Ibnu Majah). Dan jika datang sesuatu yang tidak menyenangkan, maka ucapkan ’’Segala puji bagi Allah dalam semua keadaan.’’ (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Bersyukur kepada Allah SWT merupakan ciri-ciri orang yang bertakwa. Adapun orang yang tidak pandai bersyukur maka ia telah bermaksiat kepada Allah swt dan akan mendapatkan murka, azab di akhirat nanti.

Allah SWT berfirman, ’’Sesunguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada-Mu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’’ (QS. Ibrahim ayat 7)

Ayat ini menjadi peringatan langsung dari Allah swt, bahwa ketika seseorang tidak bersyukur atas setiap nikmat Allah SWT yang diberikan kepada-Nya, maka bukan hanya nikmat-nikmat tersebut yang akan dicabut, tetapi juga akan mengundang murka dan azab yang berat dari Allah SWT. (*)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |