Aksi Buruh Pabrik Ban Micelin di Cikarang Tutup Satu Jalur Pantura, Sopir Terjebak Kemacetan Panjang

1 day ago 10

Beranda Metropolis Aksi Buruh Pabrik Ban Micelin di Cikarang Tutup Satu Jalur Pantura, Sopir Terjebak Kemacetan Panjang

Foto udara kemacetan panjang di jalur pantura imbas demo buruh pabrik produsen ban Michelin, PT Multistrada Arah Sarana Tbk, kembali melakukan aksi demo pada Senin (3/11). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah buruh pabrik produsen ban Michelin, PT Multistrada Arah Sarana Tbk, kembali melakukan aksi demo pada Senin (3/11). Mereka menuntut perusahaan mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) jika melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan pekerjanya.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, sebanyak 240 pekerja telah menerima surat PHK. Aksi buruh berlangsung sejak pukul 08.30 hingga 14.30 WIB. Aksi ratusan buruh yang melebar hingga menutup satu jalur Pantura arah Karawang berdampak pada arus lalu lintas di Kabupaten Bekasi. Kemacetan panjang terjadi sepanjang empat kilometer, membuat para pengendara yang setiap hari menggunakan jalur Pantura kesulitan.

Rekayasa lalu lintas dilakukan bagi pengendara dari arah Karawang menuju Cikarang Utara. Mereka dialihkan melewati Jalan Raya Citarik dan keluar dekat Stasiun Lemahabang. Salah satu sopir kendaraan bak terbuka, Suwanda (41), mengatakan terjebak kemacetan saat memasuki wilayah Cikarang Utara. Ia bersama kernetnya menuju Karawang untuk pulang setelah mengantar barang dari Bogor.

“Dari jam 10 sampe jam 12 lebih kena macet. Harusnya dikasih jalan lah. Panas. Belum makan, ditungguin sama bos,” keluh Suwanda.

Meski mendukung aksi buruh, ia berharap demonstrasi tidak mengganggu lalu lintas, karena banyak supir yang mengandalkan jalur Pantura untuk mengirim barang.

“Demo sih gak apa-apa, kita mendukung juga. Tapi kasih jalan yang buat sopir-sopir, kasian. Masih ada keperluan yang lain,” sambungnya.

Hal serupa juga dirasakan Asmin (60), sopir truk bermuatan semen yang hendak mengantarkan semen ke Karawang. Sejak pukul 09.00 WIB, ia terjebak dan tidak bisa bergerak.

“Iya dari jam 9 ini engga bisa jalan,” terangnya.

Asmin mengaku awalnya tidak mengetahui adanya aksi demonstrasi hingga menutup akses jalur Pantura. Namun ketika mendekati pabrik, massa buruh langsung menutup jalan.

“Tadi mah masih jalan, tapi pas sudah mau depan pabrik ini ditutup. Engga gerak sama sekali,” tandasnya. (ris)

Read Entire Article
Tenaga Kerja | | | |