Petugas Disdamkarmat Kota Bekasi Evakuasi Buaya Tiga Meter di Sawah Cikiwul

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Kampung Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, dibuat geger oleh kemunculan seekor buaya berukuran sekitar tiga meter di area persawahan, Senin (22/12). Satwa liar tersebut pertama kali terlihat berada di sawah yang masih ditanami padi.

Menindaklanjuti laporan warga, Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi langsung turun tangan melakukan evakuasi. Laporan awal diterima sekitar pukul 14.30 WIB dari Ketua RT setempat setelah warga melihat buaya berada di area persawahan.

Sebanyak dua regu rescue, yakni Kompi A Regu 2 dan Regu 3, dikerahkan dari sektor Bekasi Selatan dan Bantargebang untuk melakukan penanganan. Proses evakuasi berlangsung cukup menegangkan dan memakan waktu lebih dari dua jam, hingga akhirnya selesai sekitar pukul 17.10 WIB.

Kasi Penyelamatan Penanganan Kebakaran dan Hewan Membahayakan Disdamkarmat Kota Bekasi, Heri Kurnianto, mengakui bahwa proses penyelamatan tidak berjalan mudah.

“Awalnya kami melakukan evakuasi menggunakan tambang dan bambu untuk menjerat mulut buaya, namun tali sempat putus. Setelah itu kami menggunakan tali purakor yang lebih kuat dan akhirnya buaya berhasil diamankan,” ujar Heri saat dihubungi Radar Bekasi, Senin (22/12).

Menurut Heri, warga mengaku baru pertama kali melihat buaya tersebut muncul di area persawahan. Informasi yang beredar menyebutkan buaya itu diduga peliharaan warga, namun hingga kini pemiliknya belum diketahui.

“Ada informasi buaya itu punya warga, tapi kami tidak tahu siapa pemiliknya. Kami hanya menerima laporan buaya terlihat di sawah, lalu kami bantu evakuasi bersama warga dan pihak kelurahan,” katanya.

Setelah berhasil diamankan, buaya tersebut sementara ditempatkan di Kantor Disdamkarmat Sektor Bekasi Selatan. Pihak Disdamkarmat kemudian berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lanjutan.

“Saat ini buaya sudah kami evakuasi dan dititipkan sementara di sektor Bekasi Selatan,” jelas Heri.

Ia menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan instansi terkait untuk penanganan selanjutnya.

“Awalnya kami berkoordinasi dengan BKSDA, namun sesuai peraturan baru kewenangannya kini berada di Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujarnya.

Menurut Heri, saat ini KKP masih melaporkan penanganan buaya tersebut kepada pimpinan.

“Nanti setelah ada kepastian, buaya akan dijemput oleh pihak KKP,” pungkasnya (rez)