WP_Post Object
(
[ID] => 175111
[post_author] => 804
[post_date] => 2024-12-17 14:11:06
[post_date_gmt] => 2024-12-17 07:11:06
[post_content] =>
RADARBEKASI.ID, BEKASI - Pedagang Pasar Baru Cikarang dikejutkan dengan penemuan jenazah pria bersimbah darah yang tergeletak di depan toko seragam sekolah pada Selasa (17/12) pagi. Pria tersebut diketahui bernama Qodir (40), seorang penjahit asal Pebayuran yang setiap harinya beraktivitas di pasar tersebut
Rekan sesama penjahit di lokasi, Masda (42), mengungkapkan bahwa ia menerima kabar meninggalnya Qodir sekitar pukul 01.00 WIB. Qodir ditemukan tergeletak di depan toko seragam sekolah yang berjarak sekitar 30 meter dari toko jahit miliknya.
"Kejadiannya saya cuma ngedengernya dikeroyok atau gimana lah enggak tahu," ucap Masda kepada awak media, Selasa (17/12).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dan rekaman dari kamera pengawas di sekitar lokasi, kejadian tersebut bermula dari belakang kios yang biasanya digunakan sebagai pos jaga para pedagang. Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa orang terlibat perkelahian.
Menurut Masda, saat jenazah ditemukan, terdapat luka lebam pada bagian wajah dan tangan korban.
"Dilihat dari fotonya sih, ada lebam-lebam di bagian muka (wajah) sama tangan," tambahnya.
Sebelum ditemukan meninggal, Masda mengatakan bahwa korban masih beraktivitas seperti biasa pada sore harinya. Yakni menunggu konsumen untuk menjahit dan bermain game. Menurutnya, korban tidak pernah menunjukkan masalah apapun.
BACA JUGA:
Purnawirawan TNI Berusia 72 Tahun Tewas Kecelakaan di Medan Satria, Begini Kronologinya
"Malah, sorenya masih pada main game. Ngobrol-ngobrol sore sekitar ashar masih di sini. Korban juga gak pernah ada masalah, sering bercanda sama pedagang pasar lain," ungkap Masda.
Menurutnya, korban sudah membuka jasa jahitnya di lantai 2 Pasar Baru Cikarang ini selama lima tahun. Selama itu, korban sering menginap di kiosnya dan rutin mengikuti ronda bersama pedagang lainnya.
"Ya biasa dia ngeronda, setiap munggu bergilir. Dia ngejahit, tapi suka ikut ngeronda juga," tuturnya.
Sementara itu, pihak keamanan UPTD Pasar Baru Cikarang, Karnada, mengatakan bahwa korban meninggal diduga akibat pengeroyokan. Namun, pihaknya belum mengetahui siapa pelaku pengeroyokan yang menyebabkan kematian penjahit asal Pebayuran tersebut.
"Saya dapat laporan jam 00.30 WIB. Kronologinya kayaknya ada kecemburuan sosial. Korban usianya sekitar 45 tahun, tukang jahit di sini (Pasar Baru Cikarang)," ucap Karnada.
Saat ini, jenazah korban telah dievakuasi sejak pagi hari oleh petugas kepolisian ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya. Sebanyak empat saksi tengah menjalani pemeriksaan baik dari UPTD maupun pedagang sekitar.
"Ini kejadian baru pertama kali selama saya dinas 30 tahun. Jenazah langsung dibawa ke rumah sakit polri kramat jati," tandasnya. (ris)
[post_title] => Penjahit di Pasar Baru Cikarang Ditemukan Tewas, Diduga Gara-gara Ini
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => open
[post_password] =>
[post_name] => penjahit-di-pasar-baru-cikarang-ditemukan-tewas-diduga-gara-gara-ini
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2024-12-17 14:11:06
[post_modified_gmt] => 2024-12-17 07:11:06
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://radarbekasi.id/?p=175111
[menu_order] => 0
[post_type] => post
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pedagang Pasar Baru Cikarang dikejutkan dengan penemuan jenazah pria bersimbah darah yang tergeletak di depan toko seragam sekolah pada Selasa (17/12) pagi. Pria tersebut diketahui bernama Qodir (40), seorang penjahit asal Pebayuran yang setiap harinya beraktivitas di pasar tersebut
Rekan sesama penjahit di lokasi, Masda (42), mengungkapkan bahwa ia menerima kabar meninggalnya Qodir sekitar pukul 01.00 WIB. Qodir ditemukan tergeletak di depan toko seragam sekolah yang berjarak sekitar 30 meter dari toko jahit miliknya.
“Kejadiannya saya cuma ngedengernya dikeroyok atau gimana lah enggak tahu,” ucap Masda kepada awak media, Selasa (17/12).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dan rekaman dari kamera pengawas di sekitar lokasi, kejadian tersebut bermula dari belakang kios yang biasanya digunakan sebagai pos jaga para pedagang. Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa orang terlibat perkelahian.
Menurut Masda, saat jenazah ditemukan, terdapat luka lebam pada bagian wajah dan tangan korban.
“Dilihat dari fotonya sih, ada lebam-lebam di bagian muka (wajah) sama tangan,” tambahnya.
Sebelum ditemukan meninggal, Masda mengatakan bahwa korban masih beraktivitas seperti biasa pada sore harinya. Yakni menunggu konsumen untuk menjahit dan bermain game. Menurutnya, korban tidak pernah menunjukkan masalah apapun.
BACA JUGA: Purnawirawan TNI Berusia 72 Tahun Tewas Kecelakaan di Medan Satria, Begini Kronologinya
“Malah, sorenya masih pada main game. Ngobrol-ngobrol sore sekitar ashar masih di sini. Korban juga gak pernah ada masalah, sering bercanda sama pedagang pasar lain,” ungkap Masda.
Menurutnya, korban sudah membuka jasa jahitnya di lantai 2 Pasar Baru Cikarang ini selama lima tahun. Selama itu, korban sering menginap di kiosnya dan rutin mengikuti ronda bersama pedagang lainnya.
“Ya biasa dia ngeronda, setiap munggu bergilir. Dia ngejahit, tapi suka ikut ngeronda juga,” tuturnya.
Sementara itu, pihak keamanan UPTD Pasar Baru Cikarang, Karnada, mengatakan bahwa korban meninggal diduga akibat pengeroyokan. Namun, pihaknya belum mengetahui siapa pelaku pengeroyokan yang menyebabkan kematian penjahit asal Pebayuran tersebut.
“Saya dapat laporan jam 00.30 WIB. Kronologinya kayaknya ada kecemburuan sosial. Korban usianya sekitar 45 tahun, tukang jahit di sini (Pasar Baru Cikarang),” ucap Karnada.
Saat ini, jenazah korban telah dievakuasi sejak pagi hari oleh petugas kepolisian ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya. Sebanyak empat saksi tengah menjalani pemeriksaan baik dari UPTD maupun pedagang sekitar.
“Ini kejadian baru pertama kali selama saya dinas 30 tahun. Jenazah langsung dibawa ke rumah sakit polri kramat jati,” tandasnya. (ris)