Beranda Metropolis Kolonel Antonius Korban Ledakan di Garut Dikenal "Semeleh"

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar TNI AD dan warga Jatisampurna Kota Bekasi.
Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad), Kolonel Cpl Antonius Hermawan (50), menjadi salah satu korban gugur dalam ledakan tragis amunisi di Garut Jawa Barat.
Jenazah Kolonel Antonius tiba di rumah duka di Perumahan Seruni Hills Kelurahan Jatirangon Kecamatan Jatisampurna, Selasa (13/5) pagi. Tangis pecah menyambut kedatangan peti jenazah. Keluarga, kerabat, serta rekan-rekan TNI tak kuasa menahan haru.
“Mas Anton itu orangnya semeleh, artinya sederhana, rendah hati, dan penuh tanggung jawab,” ujar Eko, sepupu almarhum, dengan suara bergetar.
Bagi keluarga, sosok Antonius bukan hanya pemimpin rumah tangga, tapi juga panutan dan pemberi solusi di setiap persoalan.
Duka semakin dalam karena almarhum meninggalkan seorang istri dan anak tunggal yang baru berusia enam tahun.
“Anaknya sangat dekat dengan bapaknya. Ini sangat berat bagi keluarga, apalagi mereka menanti kehadiran anak itu selama 14 tahun,” lanjut Eko.
Sebelum tiba di rumah duka, jenazah sempat disemayamkan di RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut. Setibanya di Bekasi, upacara penghormatan digelar secara militer, dipimpin langsung oleh Kapuspalad Mayjen TNI R.D. Epi Setiadi. Prosesi diawali dengan misa arwah dan dilanjutkan dengan upacara persemayaman militer.
BACA JUGA: Ledakan Tabungan Gas 12 Kg di Cikarang Sebabkan Dua Orang Luka Bakar Serius
Rencananya, jenazah Kolonel Antonius akan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Kaliwangu VIII, Kelurahan Harjo Binangun, Sleman, Yogyakarta. Sebelum diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma dengan penerbangan Batik Air pukul 12.45 WIB, misa arwah kembali digelar di rumah duka.
Insiden mematikan terjadi saat proses pemusnahan amunisi afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin pagi (12/5). Ledakan hebat merenggut 13 korban jiwa, terdiri dari 9 warga sipil dan 4 personel TNI AD, termasuk Kolonel Antonius.
Hingga kini, TNI AD masih melakukan investigasi atas insiden tersebut. Peristiwa ini menjadi pukulan berat, tidak hanya bagi institusi militer, tetapi juga masyarakat yang kehilangan para pejuang yang tengah menjalankan tugas negara.(rez)